##plugins.themes.bootstrap3.article.main##

Engelien Engelien Yusniar Permanasari
Soebiantoro

Abstract

Pada era sekarang ini tidak sedikit pesantren yang meningkatkan semangat entrepreneurship dengan berharap bisa melaksanakan pentransformasian social pada santri dan lingkungan masyarakat.  Selain dibekali ilmu agama santri juga dipercaya mampu menghadapi tantangan zaman, bahkan santri juga bisa untuk membuka lapangan pekerjaan serta menjadi santripreneur yang sukses, dengan diberikan pendidikan kewirausahaan kepada santri. fenomena menarik yaitu aktivitas pemberdayaan santri dalam berwirausaha, biasanya yang lebih menonjol dari pondok pesantren adalah aktivitas pendidikan agama dan dakwah. Namun Pondok Pesantren Sirojut Tholibin Sutojayan Blitar memfokuskan pada aktivitas ekonomi atau bisnis yang cukup maju dan terkenal bahkan menjadi model pesantren yang mandiri dan berhasil melibatkan partisipasi santri melalui kewirausahaan di dalam pondok pesantren. Metode yang digunakan adalah jenis pendekatan kualitatif, dengan teknik pengumpulan data melalui observasi, wawancara dan dokumentasi. Hasil penelitiannya  Strategi yang dilakukan oleh  pondok pesantren dalam mengembangkan  pendidikan kewirausahaan dilakukan dengan melalui: (a) Pendidikan kewirausahaan didesain menjadi pembelajaran yang bermakna (meaningful learning), yakni materi dan model pendidikan yang disampaikan  disesuaikan dengan kondisi para santri. (b) Materi, model, strategi pembelajaran dalam pendidikan kewirausahaan disesuaikan dengan kondisi para santri (c) pesantren memposisikan diri sebagai fasilitator, mereka memfasilitasi dan mendukung ide pengembangan dan pengelolaan yang berasal dari para santri (d) Para santri dilibatkan (student engagement) dalam setiap aspek manajemen pendidikan kewirausahaan, yakni meliputi tahapan perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan dan evaluasi. Implementasi pendidikan kewirausahaan berbasis nilai-nilai Islam di Pondok Pesantren Sirojuth Tholibin Blitar  dilakukan dengan berbagai cara sebagai berikut: (a) pelaksanaan visi, misi, dan program berdasarkan kemanfaatan bagi seluruh elemen yang terlibat, santri, pesantren dan mitra atau klien (b) menggunakan metode peer tutoral, menjadikan para santri senior sebagai mentor pendidikan kewirausahaan (c) menumbuhkan kepedulian dan pemberdayaan terhadap bawahan dengan keadilan dengan memperhatikan masalah kebutuhan bawahan baik yang berkaitan dengan aspek materi maupun psikologis dalam tugas dan keikhlasan.

##plugins.themes.bootstrap3.article.details##

How to Cite
Engelien Yusniar Permanasari, E., & Soebiantoro. (2024). Strategi Pengembangan Pemberdayaan Sosial Enterpreneurship Berbasis Nilai-Nilai Islam DI Pondok Pesantren Sirojut Tholibin Sutojayan Blitar. Jurnal Masyarakat Indonesia (Jumas), 3(02), 29–44. https://doi.org/10.54209/jumas.v3i02.79
References
Akdon. 2016. Strategic Manajement for Educational Management. Bandung: Alfabeta.
Andayani, Fransiska. 2021. “Guru Produk Kreatif Dan Kewirausahaan Melalui Program Sekolah Pencetak Wirausaha.” Manajerial: Jurnal Inovasi Manajemen Dan Supervisi Pendidikan 1(2): 175–81.
Hana, Ubaid Aisyul, Suci Reza Syafira, Fauzan, and Bagus Swi Endrayana. 2022. “Peran Pesantrenpreneur Dalam Pemberdayaan Santri Pondok Pesantren Roudlotun Nafi’iyah.” MALIA: Jurnal Ekonomi Islam 14(1): 19–36. https://www.jurnal.yudharta.ac.id/v2/index.php/malia/article/view/3679%0Ahttps://www.jurnal.yudharta.ac.id/v2/index.php/malia/article/download/3679/2341.
Hayana, N., and W. Wahidmurni. 2019. “Kepemimpinan Kyai Dalam Memberdayakan Kewirausahaan Santri.” Jurnal Manajemen Pendidikan Islam (J-MPI) 4(1): 1-8.
Hidayat, Syamsul, and Ofan Sofian. 2022. “Pelatihan Life SKill Bagi Kelompok Santripreneur Pondok Pesantren Al-Mubarok Kota Serang Provinsi Banten.” International Journal Of Community Service Learning 6(3): 344–50.
Indrawati. 2009. Metode Penelitian Manajemen Dan Bisnis Konvergensi Teknologi Komunikasi Dan Informasi. Bandung: Aditama.
Ishak, Muhammad, and Kholifatul Husna Asri. 2022. “Pemberdayaan Kewirausahaan Santri Guna Meningkatkan Ekonomi Di Pondok Pesantren Al- Qur’an Syifaul Furqon Kecamatan Ciawi Kabupaten Bogor.” Alif 1(1): 48–55.
Kahfi, Z. 2016. “KEMANDIRIAN EKONOMI KAUM SARUNGAN: Pengembangan Pendidikan Entrepreneur Di Pondok Pesantren.” Al’Adalah 19(1).
Liriwati, F Y, M Mulyadi, and A Syahid. 2021. “Pendampingan Manajemen Kewirausahaan Di Pondok Pesantren Dalam Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat.” Journal of Community … 1(1): 33–40. https://adisampublisher.org/index.php/pkm/article/view/30%0Ahttps://adisampublisher.org/index.php/pkm/article/download/30/27.
Minniti, M, and B. William. 2017. “A Dinamical Model of Entrepreneurial Learning.” Entreprenerurship theory & Practice 25(3): 16.
Mun’im, Muhammad, Pardiman Pardiman, and Supriyanto Supriyanto. 2021. “Strategi Membangun Kewirausahaan Santri Menggunakan Model Pendidikan Taxonomi Bloom.” BISNIS : Jurnal Bisnis dan Manajemen Islam 9(1): 107.
Mursyid. 2018. “Implementasi Pola Sosialisasi Represipatif Di Pesantren Immim Putra Makassar Dalam Pembentukan Karakter Santri Yang Unggul.” Phinisi Integration Review 1(2).
Permanasari, Engelien Yusniar, Soebiantoro Soebiantoro, and Nik Haryanti. 2023. “Optimizing Institutional Identity: A Strategic Approach through Religious Culture in Higher Education.” Al-Tanzim: Jurnal Manajemen Pendidikan Islam 7(4): 1290–1303.
Purwana, Dedi, and Agus Wibowo. 2017. Pendidikan Kewirausahaan. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Rae, D. 2019. “Understanding Entrepreneurial Learning: A Question of How?” International Journal of Entrepreneurial Behaviour and Research 6(3): 145–159.
Sagala, Syaiful. 2010. Manajemen Strategik Dalam Peningkatan Mutu Pendidikan. Bandung: Alfabeta.
Shihab, Quraish M. 2015. Membumikan Alquran, Fungsi Dan Peran Wahyu. Bandung: Mizan.
Suryana. 2013. Kewirausahaan. jakarta: Salemba Empat.
Toutain, Oliver, and Janice Byrne. 2012. “Learning Theories In Entrepreneurship: New Perspectives.” In Academy of Management Conference, , 28.
Wijaya, Ning Karna, and Soraya Aini. 2020. “Pemberdayaan Santri Dalam Pengembangan Ekonomi Kreatif ‘Kimi Bag’ Di Pondok Pesantren Al Qohar Klaten.” Dimas: Jurnal Pemikiran Agama untuk Pemberdayaan 20(1): 23.